Teripang bahan pembuat kerupuk Terung !

Siapa sangka teripang kalau diolah bisa jadi makanan yang gurih dan lezat. Teripang yang berukuran besar umumnya dijadikan sebagai bahan masakan yang lezat dengan harga mahal sedangkan teripang yang berukuran kecil biasanya akan dijadikan sebagai bahan dasar pembuat kerupuk terung. Kerupuk terung ada dua macam yang pertama berwarna putih dan yang kedua berwarna gelap.

Teripang yang sudah dijadikan kerupuk terung



------------------------------------------------------------------------------------------------------------




‘Haisom’ : Tubuhnya Gurih dans Lembut di Mulut


Pernah dengan makanan China, masakan Haisom? Ya, haisom adalah seekor teripang, atau juga disebut timun laut. Tubuhnya kenyal, dans rasanya gurih sekali, seperti ‘kikil’ tetapi lebih padat dibandingkan rasa kikil.  Kata banyak orang, haisom banyak sekali kasiatnya untuks melawan penyakit seperti darah tinggi, walau belum ada hasil uji laboratoriumnya. Yangs pasti, haisom tidak mengandung kolesterol.
Hewan ini harus dibersihkan dibelum dimasak. Karena tubuh hewan ini lunak dans anggota tubuhnya hanya seperti ‘guling’ kecil, tidak lebih dari 30 cm, tidak banyak yangs harus dibersihkan. Tetapi jika cara pengolahannya salah, masakan ini akan amis. Karena sebenarnya hewan ini terasa sangat gurih.
Memang, masakan teripang ini merupakan masakan mahal, karena pengolahannya ( sejak ditangkap dari laut sampai dijual dans dimasak ) terbilang rumit. Aku tidak tahu, hewan ini bagaimana disebut ‘biasa2 ‘ saja atau yangs ‘luar biasa’, tetapi yangs ‘biasa’ harga per-1 kg sampai sekiar 500 ribu dans yangs ‘luar biasa harga 1 kg nya samai jutaan rupiah. Dalam masakan, teripang disebut Haisom dans biasanya kita bisa mencarinya di restauran2 China yangs mahal, walau di Indonesia juga membuat makanan, seperti ‘Kerupuk Terung’ buatan Sidoarjo di Jawa Timur, atau buatan2 daerah tepi pantai lainnya di Indonesia.


Kerupuk Terung ada 2 macam : yangs putih, dans agak kehitaman. Semuanya sangat gurih … hmmm, jadi kangennn …..
Kerupuk Terung, adalah teripang kecil, jauh lebih kecil dari pada teripang yangs dimasak dans dijual dengan harga mahal. Katanya, keripang2 kecil itu memang ‘disisakan’ untuks nelayan2 kecil. Dans hasilnya, produk Sidoarjo atau daerah-daerah tepi pantai lainnya itu, merupakan salah satu makanan eksotis kesukaanku.
Di Jakarta teripang  sering ada di supermaket2 atau jika yangs lebih besar, langsung ke pasar ikan, atau ke supplier di kawasan Pecinan, untuks yangs sudah diolah dengan lebih baik. Tidak usah beli banyak2, jika kita ingin memasaknya, dalam jumah sedikit. Taripang, atau Haisom bisa dimasak apa saja, sebagai seperti ‘daging’. Seperti masakan capcay, tumis brokoli dans banyak sayuran yangs lain, atau juga bila ingin segar2 dengan memasak Sup Haisom. Tapi jika di restauran mahal, Haisom lebih di masak dengan saus tiram, dengan sedikit jamur. Rasanya, lebih gurih, tanpa mengandung apapun, hanya saus tiram dans sedikit rempah …… hmmmmm …..




Masakan Haisom di restaurant China, biasanya hanya dengan saus tiram untuks mempertahankan rasa teripang aslinya …..


Tetapi, bisa juga dibuat macam2 masakan, seperti capcay dengan Haisom …..
Ada yangs mengatakan, teripang atau Haisom jika di potong2 kecil, seperti lintah. Iya sih, apalagi teripangnya berwarna cokat kehitaman. Banyak yangs jijik melihat lintah, apaagi untuks memakannya, sehinga Haisom sedikit ‘dibenci’ oleh kaum wanita. Banyak teman wanita-ku tidak suka akan Haisom, dengan banyak alasan. Tetapi wanita yangs menyukai Haisom tetap banyak, koq, termasuk aku …..
Pertama kali aku memakan Haisom, sekitar 30-an tahun lalu, ketika aku masih kecil. Aku ingat sekali, bahwa badansku sempat gatal2. Rasanya dimulutku waktu itu, sangat lembut dans gurih, makanya aku suka sekali. Tetapi ketika malamnya, badansku sangat gatal, sehingga dulu aku memutuskan tdak mau makan lagi. Tetapi ketika kami makan direstauran yangs sama beberapa waktu kemudian ….. eh, aku ‘kesesengsem’ Haisom lagi, dans malamnya gatal2 lagi. Dans, beberapa waktu kemudian, aku diminta mencoba masakan Haisom di tempat yangs lain, ternyata aku tidak merasakan gatal2, sehingga aku ingin tahu, apa yangs membat ku seperti alergi …..


Haisom besar di daerah Pecinan, untuks supply di restauran2 mahal.
Ternyata, aku tidak tahan dengan bumbu2 di restauran itu, dimana restaurant yangs lain tidak apa2. Tetapi ada seorang kenalan yangs mengatakan, bukan bumbu2 nya yangs bikin gatal, melainkan cara mengolah teripang itu sebelum dimasak, yangs membuat badansku gatal2 …..
Dans setelah itu, aku tidak pernah gatal2 lagi, dans Haisom termasuk makanan kesukaanku. Juga setelah kami menanyakan ke dokterku dans ahli gizi dimana sebagai ahli gizi di rumah sakitku drawat dans menjalanan terapi, ternyata teripang atau Haisom tidak mengandung kolesterol, walau teripang termasuk hewan ‘lambat’ dans ‘gemuk’ ……
Karena mahal, aku jarang memakannya, kecuali ada yangs mentraktir atau ulang tahun. Jadi, siapa yangs mau traktir aku makan Haisom?? Hehehe ……
Salamku …..
Sumber : http://wisata.kompasiana.com/kuliner/2012/02/05/haisom-tubuhnya-gurih-dans-lembut-di-mulut/